CERBUNG Setangkai Bunga dan Dua Helai Daun - Persahabatan Itu Sederhana (eps01)

Embun pagi membasahi daun-daun hijau. Bunga mekar di setiap tangkai yang kokoh. Tersirami hujan, terbakar sinar, atau terhembus angin. Tangkainya meliuk-liuk, namun tetap kokoh membawa mahkota bunga. Satu persatu kuamati hijaunya daun, indah dan wanginya bunga. Hingga kulihat setangkai bunga dan dua helai daun mengapitnya. Entah mengapa aku iseng mematahan tangkainya, lalu kusimpan di saku bajuku. AKu pulang membawanya. Aku letakkan di gelas kecil, sebagai hiasan di meja belajarku. Setangkai bunga dan dua helai daun.
                                                                   
                                                                             -----♠✻♠-----


Pikiranku melayang 9 tahun yang lalu. Saat itu aku hendak lari-lari pagi di sekitar rumah, mengelilingi desa yang masih sejuk dengan rimbun pohon. Dari arah depan aku melihat beberapa orang yang sebaya denganku mengenakan sepeda. Sepertinya ada wajah yang kukenal. Sepeda itu semakin mendekat, begitu juga wajahnya semakin nampak terlihat. Tak bisa dipungkiri itu teman sekelasku.

"Irham..!" teriakku. Ia menghentikan sepedanya, berhenti tepat di depanku. "Eh, Naffa." jawabnya santai. "kok kamu ada di sini, ham?" tanyaku. "Rumahku kan di kampung sebelang itu" jawabnya sambil tangannya mengacung ke utara. Pantas saja dia ada di sisni.

Sebenarnya aku baru kenal dia dua hari yang lalu. Saat aku naik kelas, selalu berganti kelas. Maka berganti pula teman-temannya. Semakin banyak orang-orang yang kukenal. "Ayo main ke rumah!" ajakku padanya. "emang rumahmu mana?" "itu rumah cat putih.." jawabku sambil menunjuk rumahku yang hanya sepelemparan baru dari tempat aku berdiri.

Sejak pertemuan itu, kami selalu bersama. Berangkat sekolah, di sekolah, pulang sekolah, dan bermain selalu saja bersama. kami seperti tidak resmi tapi diresmikan menjadi sahabat. Persahabatan itu sederhana. terkadang hanya karena menyukai warna yang sama, sama-sama gila makan, hobinya sama, atau hanya karena rumahnya dekat. Hari-hariku tak sesepi sebelumnya yang tiada kawan di sekolahan.

                                                                           -----♠✻♠-----


Saat itu kami duduk satu meja. Saking asyiknya kita bersama, sampai guru menerangkan kami sibuk bercerita sendiri. "Naffa.! Irham.!" bentak bu guru kepada kami. "Sekarang kalian jelaskan kapan nabi Muhammad saw dilahirkan dan siapa saja yang mengasuh beliau?" "E..e..e.. kalau gak salah 12 Rabiul Awal ya bu... Terus yang ngasuh beliau ya ibunyalah bu, kan ayahnya sudah meninggal." jawabku sekenanya. Aku lihat di sampingku Irham membolak-balik buku mencari jawaban. "Kalau ibu guru menerangkang didengarkan, kalau perlu malah dicatat !" Bu guru menasehati kami dengan halus. Pandangan teman-teman bertumpu pada satu titik, yakni kami, Naffa dan Irham. Muka kami sudah seperti kepiting rebus, kurang saus tiramnya aja biar lebih berasa.

Pernah juga ketika itu tangan Irham sedang patah, entah kenapa aku lupa, gak penting juga. Ketika masuk shalat dzuhur, harusnya kita langsung berwudhu dan menuju mushola. shalat sunnah, lalu duduk manis bedzikir menunggu iqomah. Tapi, kenyataannya kita malah main-main di kelas. "Tanganku saki ini, aku shalat di kelas aja ya." Irham berkata padaku. "Lha trus wudhumu gimana?" "Tayamumlah, inikan gaboleh kena air." "Aku ikut shalat di kelas ajalah. Aku males keluar." Aku ingat kalau tadi aku sudah wudhu. Tapikan, aku gak sakit ngapain juga ikutan shalat di kelas. Entahlah apa yang ada difikiran bocah SD kelas 3 ini.

Tak hanya aku dan Irham yang shalat di kelas. Sebagian temen-temen laki-laki pada ikutan. Ketika iqomah dari mushola berkumndang, suasana menjadi sepi karena semua orang sudah siap melaksanakan shalat. Berbeda jauh dengan keaadaan di kelas. masih pada lari-larian, loncat-loncatan, dan entah umyek apa yang kita lakukan saat itu.

Aku mulai berfikir, kalau suasana di luar sepi dan di sini ramai sekali. waduh, bakal ada guru yang curiga nih. Dugaanku benar. Beberapa saat setelah fikiran itu terlintas. Terdengar bunyi "ckrek" Ada orang yang membuka pintu kelas. "Astagfirullah. kalian ngapain?" Bu guru datang dengan mukena putih dan berwajah basah karena air wudhu. Tersental. Kami semua kaget. Semua mulut bungkam. Hanya ada satu yang angkat bicara. Irham."Tanganku sakit bu, jadi aku gak shalat di mushola bu." "Trus kalian yang lain ngapain?" tanya Bu guru "Nemenin bu." jawab kami polos. "Yaudah, sekarang kalian keluar berdiri di tengah lapangan sampai shalatnya selesai. setelah itu kalian shalat bareng kakak kelas 4. Mengerti.?" Ini sadis, walau tanpa membentak "ya bu."

Kami sudah berdiri rapi di tengah lapangan. Matahari tepat diatas kepala kita. Lapangan berpaving ini, sudah seperti alat pemanggang raksasa. Sebentar lagi kami jadi ikan asin. (ya gak lah) "Assalamu'alaikum warahmatullah... Assalamu'alaikum Warrahmatullah.." Terdengar suara salam dari mushola. Kulihat wajah teman-temanku kembali sumringah. Apalagi Irham, yang dari tadi bergantian mengankat kakinya kanan-kiri-kanan-kiri karena kepanasan. sesungguhnya aku lebih dari itu. Bahkan sambil lompat dua-duanya.

Saat kami hendak mengambil air wudhu "brul.." sudah seperti air bah. Sekawanan makhluk putih keluar dari pintu mushola. Ya Allah. Betapa malunya. Apalagi kalau si do'i lihat. Bisa mati aku. Hush doi siapa? gak ada yang namanya do'i.

                                                                        -----♠✻♠-----
Waktu memang cepat berlalu. Setelah semua terlewati, lupa sudah semua gundah. Tak akan tersa kembali, hanya menjadi ingatan-ingatan saja, itu pun tak sempurna. Akan terasa senang ketika dikenang semua yang menyenangkan dan akan terasa sedih ketika dikenang semua yang menyedihkah. (YOU DON'T SAY :v) Tapi, bagiku semua kesedihan hanya jembatan menuju seberang kebahagiaan. Kalau kita sedang merasakan sedih, justru itu sebentar lagi kita akan bahagia.

Aku dan Irham telah melewati masa kelas 3 dan 4 bersama dalam satu kelas. Namun, kini kelas 5 kami harus berbeda bangku, meja, dan kelas. Tak mengapalah yang terpenting kita masih bisa berangkat, pulang sekolah bersama, dan yang terpenting main bersama.
           
                                                                         -----♠✻♠-----

Di kelas 5 ini, ada hal baru yang kukenal. Kakaku yang baru masuk SMP  punya laptop baru. Saat aku melihatnya sedang menggunakan laptop. Kulihat di layar foto-foto, tulisan-tulisan, garis biru,dan titik hijau. Setelah aku bertanya-tanya, akhinya aku tahu tahu itu namanya facebook.

Bersambung...?

No comments: