4 Racun Hati

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. kali ini saya sedikit berikan materi yang saya ambil dari buku Tazkiyatun Nafs yang ditulis oleh Ibnu Rajab Al Hambali, Ibnu Qayyim Al-Jauzziyah, dan Imam Al Ghazali. Silahkan !

Setiap maksiat adalah racun hati. Ia menjadi penyebab sakit dan kehancurannya, memalingkan iradah nya dari iradah Allah, dan menambah parah penyakitnya. Abdullah bin Mubarak berkata :
رأىت الذّنوب تميت القلب                               وقد يورث الذّلّ إدمانها
و ترك الذّنوب حياة القلب                                وخير لنفسك عصيانها
Kulihat dosa-dosa itu mematikan hati, membiasakannya mengakibatkan kehinaan, meninggalkannya adalah kehidupan bagi hati, selalu menjauhinya adalah hal yang terbaik untuk kamu.
                Keempat racun yang paling banyak tersebar dan paling berbahaya bagi kehidupan hati adalah :
1      Banyak Bicara
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasul SAS bersabda,
لا يستقيم إيمان عبد حتّى يستقيم قلبه ولا يستقيم قلبه حتّى يستقيم لسانه
“Keimanan seorang hamba tidak akan lurus sebelum lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sebelum lurus lisannya.”
Rasulullah SAS menjadikan lurusnya hati sebagai lurusnya iman, dan menjadikan lurusnya lisan sebagai lurusnya hati.
Umar bin Khattab r.a pernah berkata, Barang siapa banyak bicaranya banyak kekeliruannya. Barangsiapa banyak kekeliruannya banayk dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya maka neraka adalah tempat yang pantas baginya.
Sudah cukup jelas bahwa banyak berbicara ada racun bagi hati kita, Sahl berkata “Barangsiapa berbicara tenteng sesuatu yang tidak berguna baginya, merupakan suatu kehinaan dari Allah. Maka dari itu barang siapa beriman kepada hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.
     
      Banyak Makan
        Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, membuka diri, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan, banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.
        Miqdam bin Ma’ad Yakrib berkata, Aku mendengar Rasulullah SAS bersabda,
        ما ملأ ابن آدم وعاءا شرّا من بطنه بحسب ابن آدم لقيما ت يضمن صلبه فإن كان لامحالة فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه
Tidak ada bejana yang diisi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutny. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang pungguhnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga dari perutnya hendaknya diidi dengan makanya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.

Berlebihan dalam makan mengakibatkan banyak hal buruk. Ia akan menggerakkan anggota badan untuk melakukan berbagai kemaksiatan serta menjadikannya merasa berat untuk berbuat taat dan beribadah. Dua hal tadi sudah cukup sebagai suatu keburukan untuk kita.

Berapa banyak kemaksiatan yang bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan. Berapa banyak pula ketaatan dalam keadaan sebaliknya. Maka, barangsiapa bisa menjaga keburukan perutnya ia telah menjaga diri dari keburukan yang besar. Pun, setan lebih terampil memperdaya manusia ketika perutnya dipenuhi dengan makanan. Karenanya, tersebut dalam sebuah, atsar, ”Persempitlah jalan setan dengan puasa!”
       
     Berlebihan dalam bergaul
      Ini adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburukan. Ia dapat menghilangkan nikmat
dan menebarkan permusuhan. Ia juga menanamkan kedengkian yang dahsyat, yang seandainya ditimpakan kepada gunung-gunung yang kokoh sekalipun, meletuslah ia. Yang jelas, bergaul secara berlebihan membawa kerugian dunia akhirat.

Dalam bergaul, hendaknya kita mengklasifikasikannya, jika tidak mampu membedakan masing-masing akan dapat membawa kita menuju bencana. Kita dapat mengklasifikasikannya menjadi 4, yakni :
a.       Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi.
b.       Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti mengkonsumsi obat.
c.        Kelompok yang bergaul dengan mereka berarti mengkonsumsi penyakit.
d.       Kelompok yang bergaul dengan mereka adalah kebinasaan total

4.      Banyak Memandang
      Berlebihan memandang dengan mata menimbulkan anggapan indah apa yang dipandang dan
bertautnya hati yang memandang, kepada obyek yang dipandang. Selanjutnya menculuh kerusakan dalam hatinya :
a.       Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAS bersabda,
النّظر سهم مسموم من سهام إبليس . فمن غضّ بصره الله أورثه حلاوة يجدها في قلبه إلى يوم يلقاه
“pandangan itu adalah panah beracun iblis. Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah,
Dia akan berikan kepadanya kenikmatan dalam hatinya yang akan ia rasakan sampai bertemu denganNya.”
b.      Masuknya setan ketika seseorang memandang. Sesungguhnya masuknya setan lewat jalan ini melebihi
Kecepatan alirang udara ke ruang hampa. Setan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati. Kemudian mengobral janji dengan angan-angan. Lalu, ia menyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran wujud yang dipandangnya.
c.      
        Pandangan itu menyibukkan hati. Menjadikannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya, dan
menjadi penghalang antara keduanya. Akhirnya, urusan pun jadi kacau, ia selalu lalai dan mengikuti hawa nafsunya.

Demikianlah 3 bencana jika kita melepas pandangan. Jangan biarkan hati lepas, jika kita lepas berarti
memasukkan kegelapan ke dalam hati. Dan juga membiarkan pandangan lepas adalah kemaksiatan kepada
Allah, karena firman-Nya,
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
                
Bila hati telah bersinar, berbagai amal kebaikan akan berdatangan dari berbagai penjuru, untuk dilaksanakan. Sebagaimana bila ia gelap, berbagai bencana dan keburukan pun akan berdatangan dari berbagai tempat.
                
Maka barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya jangan sampai ada racun lain mengotorinya.
                
Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia harus segera untuk membuangnya, dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristigfar, dan mengerjakan Amal shalih yang dapat menghapus kesalahan.

Semoga ini semua dapat mengingatkan diri saya sendiri dan teman-teman sekalian, untuk menjaga hati kita dari racun-racun tersebut agar hati kita tetap hidup sebagai hati yang sehat. Tidak sakit atau bahkan mati. Aamiin.

No comments: